Asslamu'alaikum Wr. Wb

Rabu, 11 Juli 2012

PEMBUATAN E-KTP RAWAN KECURANGAN




Senin, 04 Juli 2012. Pembuatan E-KTP yang digembar-gemborkan oleh pemerintah, "yang katanya" bisa lebih mempermudah pendataan penduduk di Indonesia ternyata rawan kecurangan.

Hal ini salah satunya terjadi saat pembuatan E-KTP di Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pada hari Senin, 04 Juli 2012 warga yang begitu antusias dalam peores pembuatan E-KTP yang diselenggarakan oleh pihak kecamatan tersebut ternyata masih "dikotori" oleh kelakuan beberapa "oknum" pegawai pemerintahan tersebut. dari mulai tingkat RT sampai Kecamatan.

Kecurangan yang dimaksud adalah bukan soal "pungutan liar" karena setahu yang penulis lihat dalam proses itu memang tidak ada pungutan alias GRATIS, tapi lebih condong soal mengantri, atau pemebrian pelayanan dari pegawai pemerintah setempat. Karena bagi semua warga diharuskan mengantri walau dari pagi sampai malam warga tetap sabar dalam menunggu gilirannya. Namun suasana mulai "memanas" ketika setelah Magrib/istirahat ternyata antrian menjadi kacau, contoh yang antri dari jam 3 sore belum juga mendapat giliran namun yang baru daftar jam 05.30 sore setelah istirahat tersebut langsung dipanggil. yang yang lebih parah lagi bagi kaum "BERDUIT" saat mereka datang pukul 8 malam langsung disambut bak Raja oleh pegawai setempat dari tinbgkat RT sampai pegawai kecamatan, dan tanpa daftar dan harus menunggu antrian, mereka bisa langsung masuk kedalam ruangan pemotretan dan selesai jama 1 jam.

Dan puncak kekacauan/kekecewaan warga adalah saat bagi warga yang telah dengan sabar mengantri sejak pukul 4 sore sampai pukul 10, dengan enteng oleh "oknum" dibubarkan dan diharuskan mendaftar minggu depan dan mengantri lagi!. Apakah memangn seperti ini potret pembuatan E-KTP yang digembar-gembirkan oleh Pemerintah Pusat?
Apakah memang warga kelas menengah kebawah harus antri tapi tidak bagi mereka yang termasuk "Kaum Berduit". Sungguh proses pembuatan E-KTP saat itu sangat kental dengan NEPOTISME, karena bagi mereka yang masih Kerabat terlebih Family pegawai pemerintahan yang bertugas saat itu, dapat dengan mudah dan tanpa menunggu antri lama bisa langsunng diproses.

Mungkin sebagai penutupan tulisan saya kali ini, saya akan meminjam kata-kata salah satu iklan roko yaitu "TANYA KENAPA..??"
Jawabannya hanya para petugas penerimaan pendaftaran saat itu yang tahu.

Jayalah Indonesia ku dan Makmurlah Bangsa ku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diharapkan untuk saling menghargai dan saling memperbaiki